#renungan

*MEMANDANG KRISTUS YANG DITINGGIKAN*

Sabtu 14 Sep 2024

_Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: `Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup` (Bil 21:8)_


Ketika kita membaca bacaan pertama hari ini, kita melihat bangsa Israel yang mengeluh, menggerutu, dan putus asa. Mereka menggerutu melawan Allah dan meratapi nasib mereka. Bangsa Israel telah melupakan kebaikan dan mukjizat yang Tuhan lakukan kepada mereka. Akibatnya, Tuhan mengirim ular-ular berbisa untuk memagut mereka dan banyak orang Israel yang mati. Hati yang putus asa dan pikiran yang marah adalah kesempatan besar bagi setan. Hal ini berarti penolakan terhadap Allah dan kasih karunia-Nya.

Ular perunggu yang ditinggikan di padang gurun adalah satu-satunya yang Tuhan klaim secara langsung bagi diri-Nya sebagai lambang penyaliban-Nya. Secara rohani, kita memahami maksud dari ayat ini, yaitu Kristus yang mati dan ditinggikan di atas kayu salib untuk menyembuhkan dan menyelamatkan manusia dari virus dosa yang mematikan. Jadi, bukanlah ular tembaga itu yang menyembuhkan mereka, melainkan kesembuhan terjadi karena iman kepada Tuhan. Iman mereka kemudian dibuktikan dengan cara memandang patung ular tembaga itu. Orang Israel yang selamat karena memandang ular tembaga yang ditinggikan di tiang merupakan gambaran dari orang-orang yang selamat karena memiliki iman kepada Kristus yang ditinggikan di atas kayu salib.

*_Sr. M. Alexandra, P.Karm_*

Sabtu 14 Sep 2024
Pesta Pemuliaan Salib Suci
Bil 21:4-9 atau Flp 2:6-11 Mzm 78:1-2.34-38 Yoh 3:13-17

Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
http://www.renunganpkarmcse.com

*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/ExXbG090xHL1rxQfk2kXef
atau
http://renunganpkarmcse.com/wagrup