Ada dua hal yang dapat kita teladani dari iman perwira tersebut. Pertama, ia percaya bahwa cukup sepatah kata saja dari mulut Yesus maka hambanya akan sembuh. Kedua, ia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan dari jarak jauh.
Dalam Perayaan Ekaristi, sebelum menyambut komuni, kita mengucapkan kata-kata yang diucapkan perwira tadi. `Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh`. Apakah kita mengucapkan kalimat ini dengan penuh kepercayaan, harapan dan cinta kepada Yesus? Atau, kita melewatkan kesempatan yang penuh rahmat ini dengan mengabaikan kehadiran-Nya? Padahal sangat banyak mujizat yang dikerjakan Yesus dalam Ekaristi.
*_Sr. M. Elsya, P.Karm_*
Senin 16 Sep 2024
Pw St. Kornelius, Paus dan St. Siprianus, Uskup dan Martir
1Kor 11:17-26 Mzm 40:7-10.17 Luk 7:1-10
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
http://www.renunganpkarmcse.com
*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/ExXbG090xHL1rxQfk2kXef
atau
http://renunganpkarmcse.com/wagrup