HUJAN KASIH
Selasa 04 Jun 2019Pw S. Karolus Lwanga dkk.Mrt `Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang` (Mzm 68:10) Kis 20:17-27; Mzm 68:10-11.20-21; Yoh 17:1-11 ---o---
Ketika musim kemarau terjadi, seorang petani menjadi sedih karena
semua tanamannya menjadi kering. Begitu jugalah Tuhan. Tuhan
menjadi sedih ketika kita, apalagi kita yang mempunyai banyak luka
di hati, tidak menyirami taman hati kita dengan kasih-Nya.
Sering kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, merasa bahwa
kita kuat. Namun, apa yang terjadi? Kita menjadi putus asa karena
kita tidak mau menyerahkan luka-luka atau pun beban-beban kita itu
kepada Tuhan. Kita itu ibarat botol yang tertutup dan diletakkan di
bawah pancuran air. Karena botol itu tertutup, tidak ada setetes
pun air yang dapat masuk. Rahmat Tuhan itu selalu tercurah bagi
kita, namun seringkali kitalah yang tidak membuka hati sehingga
kita pun tidak mengalami kesembuhan. Akibatnya, kesedihan,
keterpurukan, penyesalan, bahkan keputusasaanlah yang menghantui
hidup kita.
Mari kita membuka hati kita bagi-Nya, membiarkan Dia mencurahkan hujan kasih-Nya, dan memulihkan hati kita yang gersang. Jika sulit untuk membuka hati, mintalah rahmat dari-Nya agar Ia sendiri yang memampukan kita untuk membuka hati kita.
Tuhan, berilah kami rahmat untuk terbuka terhadap kasihMu yang menyembuhkan dan memulihkan seluruh kehidupan kami. (Sr. M. Anita, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.