Sebagai orang Yahudi, St. Paulus tentu memahami pentingnya melakukan Hukum Taurat dalam tradisi Yahudi, namun ia juga mengkritisi orang-orang yang hanya mendewakan pelaksanaan perintah secara lahiriah dan mengabaikan kasih kepada Tuhan dan sesama. Ia menentang pandangan yang mengatakan bahwa seseorang diselamatkan hanya dengan melakukan Hukum Taurat secara sempurna. St. Paulus menekankan yang sebaliknya, bahwa pelaksanaan Hukum Taurat secara lahiriah saja tidak dapat menyelamatkan seseorang. Karena penyelamat dunia hanya satu, yaitu Kristus, maka keselamatan hanya akan kita peroleh ketika kita percaya kepada Kristus dalam iman, harapan, dan kasih. Jadi, tanpa tindakan lahiriah seperti sunat pun, asalkan kita percaya kepada Tuhan dan melakukan tindakan iman sebagaimana diajarkan oleh Kristus sendiri, maka kita akan diselamatkan.
*_Sr. M. Hillary, P.Karm_*
Kamis 16 Okt 2025
Rm 3:21-30 Mzm 130:1-6 Luk 11:47-54
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
https://www.renunganpkarmcse.com
*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/B8acoC0NhgwKH2RCMkZXbM
atau
https://renunganpkarmcse.com/wagrup