MENGAKUI KETERBATASAN
Jumat 05 Des 2025Hari Biasa Pekan I Adven Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: `Kasihanilah kami, hai Anak Daud` (Mat 9:27) Yes 29:17-24 Mzm 27:1.4.13-14 Mat 9:27-31 ---o---
Sakit dan Keterbatasan fisik seringkali menjadi penghambat seseorang untuk dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Bukan hanya itu, dalam hal psikologis, sakit dan keterbatasan fisik juga memberikan dampak ketakutan serta kecemasan yang berlebihan dalam diri pribadi tersebut. Sehingga tidak jarang keterbatasan fisik dijadikan sebagai alasan untuk menolak tanggung jawab yang dipercayakan. `Maaf, kepala saya pusing, badan saya sakit, dsb.`
Namun, hal ini berbanding terbalik dengan yang dialami oleh dua orang buta dalam bacaan ini. Mereka menyadari keterbatasan atau kekurangan mereka. Namun, keterbatasan ini (buta) tidak membuat mereka putus asa ataupun berhenti berjuang, sebaliknya mereka justru datang dan memohon pertolongan Tuhan. Mereka percaya bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolong mereka. Karena iman dan kepercayaan mereka, mereka akhirnya mengalami mukjizat Tuhan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan akan selalu menolong ketika Anda datang kepada-Nya? Apakah Anda mau tetap bertekun ketika permohonan atau permintaan Anda tidak segera dikabulkan oleh Tuhan? (Fr. Felix Joseph, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com

Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.